Senin, 31 Desember 2012

~ HATI YG TERSAKITI ~

Cukup sudah kau sakiti hati ini..
Cukup sudah kau hianati kepercayaan ku ini..
Memang kau pandai mengobral cinta..
Bahkan pandai menduakan cinta..

Cintamu tak lg kuhargai..
Bahkan ku tak sudi lagi menatap wajahmu apa lg berteman dgn mu..
Ku terlanjur skt hati dan membencimu..

Suatu saat kau akan meraskn betapa sktnya hati jika dihianati..
Tertawalah diatas deritaku..
Dan semoga kebahagiaan mu awal dari penderitaanmu..
Karna kau telah menaman luka di hatiku dan luka itu akan tmbuh dihatimu..
Bismillah,,,
''3 (tiga) menit dlm sholat malamku''

Ini kisahku,,,
Aku mengenal seorang ikhwan dlm sebuah majelis pengajian. Aku pn trtarik padanya,, bahkan bisa di bilang aku jatuh cinta padanya.
Rasa yg tak bisa kucegah hadirnya, dan tak bisa jg aku ungkapkan,,, karena aku sadar benar kodrat sebagai wanita. Jg sifat ''malu'' yg di ajarkan oleh-Nya .

Aku menyukai kesholehannya,,, tutur katanya,, dan sikap santunnya. Diam2 aku mencintainya,,, dn selalu mendo'akannya slm 3 menit di setiap sholat malamku.

Waktu terus berganti, tak ada yg brubah,, dia tetap ramah,, dn kamipn tak pernah brtegur sapa, apalagi trlibat obrolan. Bila brtemu,,, paling hanya saling brtukar senyum, sbg 'sapa' kami sesama insan. Dan tak terasa 3 thn telah brlalu. Akupn msh terus mendo'akannya slm 3 menit di setiap sholat malamku,, aku brharap dialah yg kelak jd Imamku,, dan akupn brharap semoga diapn belum trikat dgn seorang wanita.

Tak terasa sdh menginjak tahun ke 4 aku mencintainya dlm diam,,, dn tak terasa hmpir 4 thn jg aku terus mendoakannya slm 3 menit dlm stiap sholat malamku. Apakah aku tak jemu??
Aku tak merasakn itu,,, sungguh...
Akupn malah tak merasa waktu yg terus brgulir,,, aku hanya ingin terus mendo'akannya... Biarlah Allah yang menentukan,,, perkara rasaku ini.
karena aku yakin dgn smua janji-Nya. Andaipn dia bukanlah Imamku,, pastilah Allah akan mengirimkn insan trbaik yg setara dgnnya... Itu yakinku...

Hingga disuatu waktu,, saat itu aku baru saja selesai sholat dhuhur,, dn melipat mukenaku. tiba2 umi memanggilku,,, katanya ada seorang ikhwan yg ingin bertemu dgnku. Smbil diringgi umi,, kubawa langkah dlm tanya,,, siapa gerangan? Perasaan slm ini aku tdk prnah pnya teman khusus seorang ikhwan. Alangkah kaget dn deg_degan hatiku,, stlh kulihat siapa yg duduk di ruang tamu.. Dialah, Ikhwan yg kucintai diam2, dn sll kudo'akan slm 3 menit dlm stiap sholat malamku.

Dgn perasaan tak menentu,,, aku menemuinya brsama umi,, stlh brbasa-basi sebentar diapun langsung mengatakan maksudnya...
''ingin melamarku, mengambilku sebagai istri''.
Kaget dn tak percaya,, kupandangi umi.. Umi hnya trsenyum dn menganggukkan kepala. Rupanya sblm memanggilku dia sdh mengutarakn maksdnya kpd umi... Tak percaya rasanya menerima nyata yg ada,, inilah jawaban-Nya atas setiap doaku slm 3 menit,, inilah janji-Nya utk hamba yg brsungguh2 kpd-Nya ,,, Subhanallah...
Tak sadar airmata ini jatuh,,,
Bahagia,,, dlm rasa syukur yg sangat supraise dari-Nya... Membuatku hanya bisa mengangguk smbil trtunduk penuh rasa syukur kpd-Nya...
WANITA PILIHAN

1□. WANITA PILIHAN bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya.

2□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya.

3□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan, tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu.

4□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan.

5□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara.

6□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian, tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya.

7□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang dijalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda.

8□. WANITA PILIHAN bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur.

9□. WANITA PILIHAN bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul.

9 Ciri WANITA PILIHAN muslimah cantik bukan dari fisik, tapi dinilai dari hati, akhlak dan perbuatannya.
::: CINTA DAN PERKAWINAN :::

Suatu hari, murid bertanya pada gurunya. "apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya? Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta".

Murid pun berjalan dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?", Murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh undur kembali (berbalik), sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi didepan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi baru kusadari bahwasannya ranting-ranting yang kutemui tak sebagus ranting yang kutemui tadi, jadi tak kuambil seranting pun akhirnya" Gurunya kemudian menjawab "Jadi ya itulah cinta".

Dihari yang lain, murid bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan? Bagaimana saya bisa menemukannya?" Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan" Murid pun berjalan, dan tidak seberapa lama murid pun kembali dengan membawa pohon, pohon tersebut bukanlah pohon yang besar / subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti ini?" Murid pun menjawab, "Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi kuputuskan untuk menebang pohon ini dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya" Gurunya kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan".

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika pengharapan dan keinginan yang berlebihan akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan. Tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah kelanjutan dari cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia2lah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

Sabtu, 29 Desember 2012

☑ Harta yg kita dapatkan dari jerih payah sendiri, biasanya jauh lebih awet dari harta yg didapatkan dari warisan atau hadiah. makanya beberapa orang yang benar-benar sukses biasanya tidak memberikan warisan pada anak cucunya supaya anak cucunya menciptakan warisannya sendiri seperti dirinya tanpa bermodalkan apapun cuman tekad pantang menyerah, usaha, mengelola dengan baik dan ridho dari Allah SWT itulah mengapa kita mendengar atau melihat ada orang yang tega tidak memberikan hartanya pada anak cucunya saat meninggal malah diberikan kepada orang lain atau yayasan tertentu karena dia sayang pada mereka dan supaya mereka menyadari lebih baik menciptakan warisan sendiri dari pada menerima warisan dari orang lain intinya adalah untuk belajar menjadi lebih baik!!!
☆★☆★☆★☆
... Beda WANITA Dan CEWEK ...

Ketika bangun tidur
Wanita : Pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, wudhu, sholat dan beres-beres.
Cewek : Update status alay pakai hape.

Dalam bersikap
Wanita : Kalem dan elegan.
Cewek : Sok jaim tapi pecicilan.

Menghadapi cowok
Wanita : Bersikap apa adanya, tidak sok jaim apalagi sok alim.
Cewek : Suka overacting, sok jaim, bahkan tidak jarang sok alim.

Ketika jatuh cinta
Wanita : Merasa bahagia.
Cewek : Merasa jadi Cinderella.

Ketika pacaran
Wanita : Bilang kangen setiap hari.
Cewek : Bilang kangen setiap detik

Urusan kawin
Wanita : Kawin karena pilihan.
Cewek : Kawin karena sinetron.

Ketika ditolak cowok
Wanita : Memahami, introspeksi, lapang hati.
Cewek : Tak bisa disebutkan—poko knya ngeri..!!

Ketika tertawa
Wanita : Hahahaaaaa… (tertawa wajar).
Cewek ABG: Nyiahahahaaaa… (dibuat unyu).

Ketika putus
Wanita : Nangis, tapi menerima dengan lapang.
Cewek ABG: Histeris, memaki-maki mantan di timeline.

Soal pribadi
Wanita : Percaya diri meski jomblo.
Cewek ABG: Panik gara-gara jadi jomblo.

Soal pacaran
Wanita : Jujur mengatakan belum pernah pacaran.
Cewek : Belum pernah pacaran, tapi mengaku banyak mantan.

Dalam hidup
Wanita : Tahu mana urusan pribadi dan mana urusan publik.
Cewek : Mencampurkan urusan pribadi dan urusan publik.

Doa soal jodoh
Wanita : “Tuhan, berikanlah aku jodoh yang baik dan bisa membimbing aq kejalan yang benar serta bertanggung jawab.”
Cewek : “Tuhan, berikanlah aku pacar yang funky & kaya raya.”

Ketika membaca status ini
Wanita : Senyum-senyum dan komentnya pasti bermutu...
Cewek : Misuh-misuh. Dan pasti komentya ADD M3...!! padahal kenapa gak dia aja yg nge ADD... hehe...

ketika melakukan salah..
Wanita > wah iya ya aq emang salah, lalu bagaimana aku bs memperbaikinya? :)

Cewek > Semua shama ajha x, klend gausah lebayyy ! yang terpenting akhlaknya (merasa benar sendiri seorang wanita seutuhnya tak akan pernah membandingkan akhlaknya dengan orang lain padahal cuman Allah SWT yang dapat menilai akhlak seseorang, dan Wanita tak akan pernah merasa lebih dari orang lain)
" Baca Dengan Hati "

Ada seorang cowok dan cewek sedang duduk berdua pada sebuah malam di sebuah Taman..

Cowok : “ aku merasa, kita berdua tertinggal di dunia ini ”

Cewek : “ mungkin.., karna semua temenku dah punya pasangan masing"hanya tinggal kita berdua di sini, tertinggal tanpa kita memiki orang spesial ”

Cowok : “ yupz, aku gak tau apa yang harus ku lakukan ”

Cewek : “ Aku tau..!!! Kita main game yuuk ”

Cowok : “ Game apa ? ”

Cewek : “ aku akan jadi kekasihmu dan kamu jadi kekasihku untuk waktu 30hari, ”

Cowok : “ ide bagus, tapi aku gak tau. Apa yang harus aku lakuin.. ??? ”

♥ HARI 1
» Mereka pergi nonton ke Bioskop,
Pada sebuah film Romantis, hati mereka tersentuh.

♥ HARI 4
» Mereka pergi ke sebuah pantai, dan menikmati suasana indah bersama.

♥ HARI 12
» Mereka pergi ke tempat Circus dan masuk ke dalam rumah hantu. Karna ketakutan, cewek itu megang tangan cowok tapi itu bukan cowoknya dan mereka berdua tertawa.

♥ HARI 15
» Tak sengaja mereka bertemu dengan sebuah peramal, lalu mereka bertanya tentang masa depanya.
Peramal menjawab :
“ Jangan kau habiskan waktu hidup kalian, jalanilah hidup kalian bahagia bersama ”

♥ HARI 20
» Cewek itu mengajak cowoknya pergi ke pegunungan, di saat malam tiba mereka duduk berdua dan tiba"ada bintang jatuh, lalu cewek itu memejamkan mata dan ber Do'a..

♥ HARI 28
» Mereka duduk dalam sebuah bus,
Karna jalan yang rusak terjadilah guncangan dan tanpa di sengaja cewek itu memberi ciuman pertamanya pada cowoknya.

♥ HARI 29
» Pada pukul 11.30pm mereka pergi kembali ke tempat di mana mereka membuat perjanjian untuk bermain permainan ini.

Cowok : “ aku lelah ... Apa kamu pingin minum sesuatu ? Nanti aku belikan.. ”

Cewek : “ Orange juice aja deh ”

Cowok : “ tunggu bentar ya, ”

20menit kemudian... seseorang menghampiri cewek itu dan berkata :

Orang : “ apa cowok yang barusan turun jalan itu temenmu ? ”

Cewek : “ iya,, ? Kenapa ?? ”

Orang : “ 10menit yang lalu telah terjadi kecelakaan, seorang pengemudi Truk dalam keadaan mabuk tidak sengaja telah menyrempet teman anda, keadaanya kritis. Terpaksa langsung di larikan ke Rumah Sakit ”

Pada pukul 11.57pm, Dokter keluar dari ruang UGD dengan menenteng sehelai kertas dan botol Orange juice dan berkata :
Dokter : “ kami hanya menemukan barang ini dan lipatan kertas pada saku celana korban ”

Cewek itu kemudian membacanya, yang ber isikan :
“Beberapa hari tlah berlalu..
Aku merasa, kamu adalah gadis yang lucu. Dan jujur aku suka padamu. Kamu selalu tersenyum ceria meskipun kita hanya bermain dalam permainan ini.
Sebelum permainan ini berakhir, aku ingin kamu jadi kekasihku untuk selamanya...
I love you..

Kemudian cewek itu berlari menghampiri cowoknya yang sedang dalam keadaan kritis sambil menangis dan berkata :
"Aku tak ingin kau mati... Aku mencintaimu, kamu ingat katika kita melihat bintang jatuh ? Saat itu aku berdo'a kita akan bersama selamanya dan tidak akan pernah mengakhiri permainan ini. Tolong jangan tinggalkan aku.. !! Kamu gak boleh ngelakuin ini padaku.. !!!"

Kemudian tepat pukul 12.00pm, jantung cowoknya kembali berdetak dengan normal dan membuka matanya.
Dan itu adalah ke_30 HARI nya ♥♥♥♥♥♥♥
"KEBIASAAN REMAJA ZAMAN SEKARANG"

- Kekasih sakit khawatirnya minta ampun.
- Giliran Ibunya sakit ia malah cuek bebek.

- Kekasih ulang tahun bingung milih hadiah.
- Giliran Ibunya ulang tahun memberi
selamatpun lupa.

- Kekasih belum makan perhatiannya
selangit.
- Giliran Ibunya belum makan dibiarkan saja.

- Kekasih marah galau gak ketulungan.
- Giliran Ibunya marah malah membalas
marah.

- Butuh kekasih setiap waktunya.
- Giliran butuh Ibunya kalau ada maunya saja. Mereka lupa :
- Kalau lagi sakit manggil-manggil IBU.
- Kalau lagi butuh duit minta ke IBU.
- Kalau dimarahin ayah ngadu ke IBU.
- Kalau minta apa aja bilangnya ke IBU.

GILIRAN IBU MENINGGAL MEREKA MENANGIS
DAN MENYESAL.
°☆° 19 ciri-ciri orang yang mencintai kita °☆°

1. Orang yang mencintai kamu tidak pernah bisa memberikan alasan kenapa ia mencintai kamu, yang ia tahu dimatanya hanya ada kamu satu-satunya.
2. Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya,dimatanya kamu selalu yang tercantik/tertampan walaupun mungkin kamu merasa berat badan kamu sudah berlebihan atau kamu merasa kegemukan.
3. Orang yang mencintai kamu selau ingin tau tentang apa saja yang kamu lalui sepanjang hari ini, ia ingin tau kegiatan kamu.
4. Orang yang mencintai kamu akan mengirimkan sms seperti “selamat pagi” “selamat hari minggu” “selamat tidur”, walaupun kamu tidak membalas pesannya
5. Kalau kamu berulang tahun dan kamu tidak mengundangnya setidaknya ia akan telpon untuk mengucapkan selamat atau mengirim sms.
6. Orang yang mencintai kamu akan selalu mengingat setiap kejadian yang ia lalui bersama kamu, bahkan mungkin kejadian yang kamu sendiri sudah lupa setiap detailnya, karena saat itu adalah sesuatu yang berharga untuknya.
7. Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya.
8. Orang yang mencintai kamu akan belajar menyukai lagu-lagu kesukaanmu, bahkan mungkin meminjam CD/kaset kamu,karena ia ingin tau kesukaanmu, kesukaanmu kesukaannya juga.
9. Kalau terakhir kali ketemu, kamu sedang sakit flu, terkilir, atau sakit gigi, beberapa hari kemudian ia akan mengirim sms atau menelponmu dan menanyakan keadaanmu.. karena ia mengkhawatirkanmu.
10. Kalau kamu bilang akan menghadapi ujian ia akan menanyakan kapan ujian itu dan saat harinya tiba ia akan mengirimkan sms “good luck” atau menelponmu untuk menyemangati kamu.
11. Orang yang mencintai kamu akan memberikan suatu barang miliknya yang mungkin buat kamu itu ialah sesuatu yang biasa, tapi itu ialah suatu barang yang istimewa buat dia.
12. Orang yang mencintai kamu akan terdiam sesaat,saat sedang berbicara ditelpon dengan kamu, sehingga kamu menjadi binggung saat itu dia merasa sangat gugup karena kamu telah mengguncang dunianya.
13. Orang yang mencintai kamu selalu ingin berada didekatmu dan ingin menghabiskan hari2nya denganmu.
14. Jika suatu saat kamu harus pindah ke kota lain untuk waktu yang lain ia akan memberikan nasehat supaya kamu waspada dengan lingkungan yang bisa membawa pengaruh buruk bagimu.
15. Orang yang mencintai kamu bertindak lebih seperti saudara daripada seperti seorang kekasih.
16. Orang yang mencintai kamu sering melakukan hal2 yang konyol spt menelponmu 100x dalam sehari, atau membangunkanmu ditengah malam karena ia mengirim sms atau menelponmu. karena saat itu ia sedang memikirkan kamu.
17. Orang yang mencintai kamu kadang merindukanmu dan melakukan hal2 yang membuat kamu jengkel atau gila, saat kamu bilang tindakannya membuatmu terganggu ia akan minta maaf dan tak kan melakukannya lg
18. Jika kamu memintanya untuk mengajarimu sesuatu maka ia akan mengajarimu dengan sabar walaupun kamu mungkin orang yang terbodoh di dunia!
19. Kalau kamu melihat handphone-nya maka namamu akan menghiasi sbgn besar “INBOX”nya.Ya ia masih menyimpan pesan dari kamu walaupun pesan itu sudah kamu kirim sejak berbulan2 bahkan bertahun2 yang lalu.
☑ APAKAH TUHAN ITU BENAR BENAR ADA....??
☆★☆★☆★☆
(3 Pertanyaan, 1 Jawaban)

===WAJIB BACA===

Ada seorang pemuda yang lama sekolah diluar negeri,ia telah kembali ketanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (Ustadz)/siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda :: (Dng nada sombong pemuda itu bertanya) Anda siapa...???dan apakah bisa menjawab pertanyaan saya...???

Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda :: (Tetap dng nada sombong)Anda yakin....??? sedang profesor & banyak orang pintar saja gak mampu menjawab pertanyaan saya.

Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya....!!!

Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan...???

1. Kalau memang TUHAN itu ada,tunjukan wujud TUHAN kepada saya ?

2. Apakah yang dinamakan TAKDIR ?

3. Kalau SETAN diciptakan dari api, kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat setan,sebab mereka memiliki unsur yang sama..? apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu..?

Tiba-tiba Pemuka Agama tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

(sambil menahan sakit) si
Pemuda berkata :::

Pemuda : Kenapa...??? anda marah kepada saya...???

Ustadz :: Saya tidak marah...!!! tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya..!!!

Pemuda :: Saya sungguh2 tidak mengerti..???!!!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya..!?

Pemuda :: Tentu saja saya merasakan sakit..!

Ustadz :: Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada ?!!

Pemuda :: Ya..percaya !!

Ustadz :: Tunjukan pada saya wujud sakit itu ??!!

Pemuda :: Saya tidak bisa..!!!

Ustadz :: Itulah jawaban pertanyaan pertama,kita semua merasakan keberadaan TUHAN tanpa mampu melihat wujudnya.

Ustadz :: Apakah tadi malam anda bermimpi akan di tampar oleh saya..??!!

Pemuda :: Tidak...!!!

Ustadz:: Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini..??!!

Pemuda :: Tidak...!!!

Ustadz :: Itulah yang dinamakan TAKDIR !!!

Ustadz :: Terbuat dari apakah tangan yang saya gunakan untuk menampar anda..??!!

Pemuda :: Kulit...!

Ustadz :: Terbuat dari apa pipi anda...??!!

Pemuda :: Kulit...!!!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan saya..??!!

Pemuda :: Sakit...!!!

Ustadz :: Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika TUHAN berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan bagi setan.

MASIHKAH ANDA MERAGUKAN KEHADIRAN 'TUHAN' DALAM HARI-HARI KALIAN???

TIADA TUHAN SELAIN ALLAH SWT
... WAKTU - WAKTU YANG PALING MUSTAJAB UNTUK BERDOA ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Rasulullah SAW telah memberitahukan kepada kita perihal waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, dan waktu itu adalah sebagai berikut:

1. Pada Waktu Sepertiga Malam yang Terakhir ...

Ketika orang lain terlelap dalam tidur di sepertiga malam yang terakhir, maka beruntunglah orang yang bangun dari tidurnya dan berdoa kepada Allah SWT. Sungguh, waktu sepertiga malam yang terakhir adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Apalagi, jika sebelum berdoa kepada-Nya didahului dengan shalat Tahajjud dan berdzikir kepada-Nya.

2. Ketika Bersujud kepada Allah SWT ...

Ketika bersujud adalah waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya. Oleh karena itu, pada saat yang istimewa seperti ini sangat perlu untuk menyampaikan doa kepada-Nya.

3. Antara Adzan dan Iqamah ...

Setelah muadzin menyerukan adzan untuk shalat fardhu, hendaknya kita memanfaatkan waktu ini untuk berdoa kepada Allah SWT. Sungguh, sebelum iqamah diserukan untuk segera mengerjakan shalat, ini adalah waktu yang mustajab.

4. Setelah Shalat Fardhu ...

Setelah mengerjakan shalat fardhu, hendaknya seseorang tidak meninggalkan kesempatan yang baik ini untuk berdoa. Sesungguhnya pada saat ini adalah saat yang mustajab untuk berdoa.

5. Ketika Berbuka Bagi Orang yang Berpuasa ..

Pada saat berbuka puasa, hendaknya kita menyempatkan diri untuk berdoa kepada Allah SWT. Ternyata, pada saat berbuka juga merupakan waktu yang mustajab bagi doa yang kita sampaikan kepada-Nya.

6. Ketika Hati Sedang Lembut ...

Pada saat iman sedang meningkat, biasanya hati menjadi terasa lembut, serasa dekat dengan Allah SWT, dan penuh kasih sayang kepada sesama. Pada saat seperti ini, hendaknya jangan lupa untuk berdoa kepada Allah SWT. agar lebih mudah dikabulkan.

7. Ketika Sedang dalam Perjalanan ...

Ketika kita sedang dalam perjalanan sudah— barang tentu bukan dalam rangka bermaksiat jangan— sampai lupa untuk menggunakan kesempatan ini untuk berdoa kepada Allah SWT. Inilah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

8. Sesaat Pada Hari Jum’'at ...

Hari Jum’'at adalah hari yang mulia bagi orang Islam. Pada hari ini ada waktu sesaat saja, kita tidak mengetahui apakah siang atau malam, pagi atau sore, maka hendaknya kita memperbanyak untuk berdoa kepada Allah SWT.

9. Ketika Sedang Turun Hujan ...

Ketika sedang turun hujan, lebih-lebih ketika kita sedang kehujanan, hendaknya segera memanjatkan doa kepada Allah SWT. Sungguh, inilah waktu yang mustajab untuk berdoa.

10. Ketika Mendengar Ayam Berkokok ...

Pada saat kita mendengar ada ayam berkokok, segera kita memanjatkan doa kepada Allah SWT. Menurut junjungan kita Nabi Muhammad SAW, pada saat seperti ini ayam yang sedang berkokok tersebut sedang melihat malaikat.

11. Ketika Sedang Berpuasa ...

Pada saat kita sedang berpuasa, baik itu puasa wajib di bulan Ramadhan maupun sedang mengerjakan puasa sunnah, hendaknya kita memperbanyak doa kepada Allah SWT. Keadaan seperti ini adalah saat yang mustajab bagi sebuah doa yang disampaikan kepada-Nya.
☑ Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak akan kembali :
1. Waktu
2. Kata-kata
3. Kesempatan

☑ Ada 3 Hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang :
1. Kemarahan
2. Keangkuhan
3. Dendam

☑ Ada 3 Hal yang tidak boleh hilang :
1. Harapan
2. Keikhlasan
3. Kejujuran

☑ Ada 3 Hal yang paling berharga :
1. Kasih Sayang
2. Cinta
3. Kebaikan

☑ Ada 3 Hal dalam hidup yang tidak pernah pasti :
1. Kekayaan
2. Kejayaan
3. Mimpi

☑ Ada 3 Hal yang membentuk watak seseorang :
1. Komitmen
2. Ketulusan
3. Kerja keras

☑ Ada 3 Hal yang membuat kita sukses :
1. Tekad
2. Kemauan
3. Fokus.

Ada 3 Hal yang tidak pernah kita tahu :
1. Rezeki
2. Umur
3. Jodoh

☑ Tapi, ada 3 Hal dalam hidup yang pasti, yaitu :
1. Tua
2. Sakit
3. Kematian
1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.

2. Barang siapa menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena taqwa Allah SWT dan orang yang takut Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

3. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah.

4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyenangkan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail AS

5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW) di dalam surga.

6. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.

7. Dari Aisyah r.a. “Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu berupa anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.

8. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.

9. Apabila kedua orangtuamu bersamaan memanggilmu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

10. Wanita yang taat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab

11. Wanita yang taat suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selagi dia taat kepada suaminya dan menunaikan kewajiban pribadinya (menjaga shalat dan puasanya)

12. Aisyah ra berkata, “Aku bertanya pada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab beliau, “Suaminya.” “Siapa pula yang berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali. Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”

13. Wanita apabila shalat lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki.

14. Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun)

15. Apabila seseorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT menyiapkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang wanita sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatat baginya pahala orang yang berjihad di jalan Allah

17. Apabila seseorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya

18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka baginya setiap satu hisapan susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur karena menjaga anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah

20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

21. Seorang wanita yang jahat lebih buruk daripada 1,000 pria yang jahat.

22. Satu rakaat dari wanita hamil lebih baik daripada 80 rakaat wanita yang tidak hamil

23. Wanita yang memberi minum ASI kepada anaknya dari badannya (susu dari badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap tetes susu yang diberikannya

24. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad

25. Wanita yang memandang suaminya dengan kasih sayang dan suami juga melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat.
Wajib Baca!!
Kisah Orang Bodoh Dengan Uang Rp. 500

Ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.

Tukang cukur berkata, "Itu Bejo, dia anak paling bodoh di dunia" "Apa iya?" jawab pengusaha

Lalu tukang cukur memanggil si Bejo, ia lalu merogoh kantongnya dan
mengeluarkan lembaran uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu menyuruh Bejo memilih,

"Bejo, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!" Bejo melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp. 1000 dan Rp. 500, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp. 500.
Tukang cukur dengan perasaan benar dan menang lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata,

"Benar kan yang saya katakan tadi, Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti itu tadi dan ia selalu mengambil uang logam yang nilainya paling kecil."

Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan
pulang dia bertemu dengan Bejo. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Bejo lalu bertanya, "Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp. 1000 dan Rp. 500, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp. 500, kenapa tak ambil yang Rp. 1000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp. 500?"

Bejo pun berkata,"Saya tidak akan dapat lagi Rp. 500 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp. 1000, berarti permainannya akan selesai..."

=====
HIKMAH
=====
Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya Allah yang mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain.

bedanya orang sukses dengan orang kurang sukses adalah, orang sukses berfikir untuk hari ini dan esok, orang kurang sukses berfikir hanya untuk hari ini.
Mudah2an bermanfaat... ^_^
°√° AKHIR PENYESALAN SEORANG ISTRI °√°

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa.

Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku. Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan.

Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.
Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami.

Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku.

Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama.
Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami.

Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan.

Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental.

Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya.

Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana.
Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa.

Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa tabungan dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
Indahnya Kejadian Wanita

Wanita Dan Air Mata...
Air mata wanita melambangkan perasaannya...apabila dia menangis, itulah perasaanya yang ikhlas tatkala itu..air mata tidak berbohong wahai kaum adam. Seorang wanita itu tidak akan menangis jika hatinya tidak terluka atau tersentuh akan sesuatu hal. Air mata akan berguguran seiring dengan perasaannya... Titisan air mata wanita itu melambangkan Keikhlasan, Kejujuran, Kesedihan, Kegembiraan, Kepasrahan, Ketakutan, Kecurangan, Pendustaan, Kepercayaan, Kesetiaan, Kekuatan, dan Kesucian....
Mengapa harus ada air mata???? Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan yang munasabah...Setelah puas aku berfikir, sedikit demi sedikit mulai aku fahami, sebenarnya airmata wanita adalah AIR MATA KEHIDUPAN.....

Air mata kekuatan, untuk melahirkan bayi dari rahimnya. Airmata kehangatan bagi bayi dalam dakapan lembutnya. Airmata yang peka dan kasih untuk mencintai dan merawat semua anak dan keluarga, dalam kaadaan apapun, dan dalam situasi bagaimanapun. Walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa mengeluh. Padahal tak jarang orang-orang yang dicintai itu menyakiti perasaan dan melukai hatinya.

Air mata ketabahan, atas kesedarhanaan hidup namun tak membuatnya terasing dalam pergaulan. Apalagi sampai mengurangi husnuzhannya terhadap Allah. Airmata ketegaran, saat rumah tangga melewati masa-masa pancaroba, atau hampir karam oleh badai cubaan. Seperti tangisan bahagia Khansa’ atas wafatnya suami dan tiga putera tercinta di medan jihad, syahid demi membela kekasih sejati: Muhammad SAW. Itulah airmata keperkasaan, pantang menyerah saat melalui masa-masa sulit. Kesusahan dan ujian itu membentuk kepribadian yang kuat dan teguh.

Air mata kesucian, sebagaimana tangisan Aisyah ra ketika dituduh berselingkuh oleh kaum munafik. Sehingga menimbulkan percakapan negatif dikalangan umat Islam bahkan Rasul pun hampir terpengaruh. Tapi Allah maha tahu. Airmata kesucian itu dikukuhkan kebenarannya oleh al-Qur’an.

Air mata yang bersumber dari mata air kehalusan perasaan ketika bersentuhan dengan hal-hal yang mengusik hati nurani. Tangisannya bukan karena kelemahan tapi menunjukkan betapa halus dan lembutnya perasaan yang ia miliki. Wanita berfikir dengan hati dan merasa dengan fikirannya....

Sesungguhnya...wanita dan air mata memang tidak dapat dipisahkan... tetapi wahai kaum hawa, menangislah utk perkara yg membawa kebaikan kepadamu. jgn lah menangis utk perkara yg akan menambahkan lagi kedukaanmu... menangislah jika rasa ingin menangis...walau seteguh mana pun jiwa mu itu, air mata tetap akan menjadi temanmu sama ada dihadapan
sahabat, keluarga atau dibelakang mereka...air matamu pasti akn berguguran jua...
✓ Meski kadang sudah menjadi sosok terbaik, namun tak selalu dipandang baik, maka janganlah berhenti berbuat baik...

✓ Jangan menilai seseorang dari fisiknya, percaya atau tidak? Wajah, harta, kekuasaan dan jabatan bisa menipu...

✓ Jadilah dirimu sendiri, temukan orang yang mencintaimu tak hanya dikala kamu 'di atas', bahkan ketika kamu jatuh 'di bawah'...

✓ Jangan mengatur orang lain, jika bahkan diri sendiri tak ingin diatur oleh orang lain. (Beda ceritanya kalau atasan mengatur bawahan, karena itu memang prosedurnya)...

✓ Nikmati hidup, jalani setiap hari dengan penuh syukur, maka senantiasa akan bahagia. (Tidak percaya? Cobain saja!)...

✓ Jangan jadi kacang lupa akan kulitnya, minum air harus mengerti asal sumber air, manusia juga harus ingat dari mana ia berasal...

✓ Manusia hidup dengan menatap ke depan, bagaimana waktu seharusnya berputar. (Tidak percaya? Lihat saja, sebagaimana manusia di ciptakan kakinya untuk berjalan maju bukan berjalan mundur)...

✓ Masa lalu perlu diingat sebagai bagian dari kenangan dan pembelajaran hidup, namun tak perlu disesali...

✓ Cantik dan tampan? Semuanya hanya khayalan belaka. Jangan terikat akan itu...

✓ Cintai pekerjaanmu maka kamu tak akan terbeban, senantiasa penuh sukacita, dan selalu bersemangat...

✓ Tanggung jawab adalah kepercayaan. Terima dan jalankan dengan penuh kejujuran...
Renungan 12 Kata Bijak Terbaik yang harus diterapkan dalam diri kita

(1) Kehilangan adalah cara terbaik untuk bersyukur, namun jauh lebih baik bersyukur karena tidak kehilangan.

(2) Mengambil hak orang lain sama seperti meminum air laut, semakin diminum akan semakin haus dan Anda akan ketagihan.

(3) Bagi orang sukses, bangkrut itu adalah bagaikan membayar uang kuliah, krisis adalah merupakan peluang, sedangkan hinaan dan cemoohan bagaikan cambuk dan motivasi.

(4) Saat berada jauh orang akan merindukan rumah, saat di rumah orang bisa hampir mati krn bosan. Manusia kadang sulit untuk menghargai apa yang didekatnya.

(5) Lihatlah ke atas untuk berdoa dan belajar, lihatlah ke bawah untuk kita bisa bersyukur, dan lihatlah sekelilingmu untuk berhati-hati.

(6) Hanya melalui kesulitanlah, manusia mau berdoa dan menengadahkan tangannya kepada Tuhan.

(7) Hidup sama seperti permainan catur, Tuhan akan bergerak menunggu giliran Anda untuk menggerakan pion pertama artinya Tak akan ada Hasil apapun bila Anda Tidak Memulainya.

(8) Kebenaran itu punya jalannya sendiri dan tidak perlu dibela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri.

(9) Malam bukan hanya milik rasa letih, tapi juga milik rasa syukur atas kekuatan yang Tuhan berikan untuk menjalani hari ini.

(10) Kalah adalah kesempatan untuk beristirahat dan dari kemenangan kecil kita bisa mempersiapkan diri untuk bisa menyambut kemenangan yang lebih besar.

(11) Satu fakta yang setiap orang harus tahu adalah bahwa masalah sangat takut dengan senyuman, maka hadapilah masalah sebesar apapun dengan senyuman.

(12) Dalam sejarah selalu saja ada seorang tokoh yang berhasil mengalahkan kemustahilan, pastikan saja itu termasuk diri Anda!
**Si Tukang Kayu dan Rumahnya**

Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate. Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu memohon pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya.

Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu. Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu, ” katanya, “hadiah dari kami.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali. Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang membingungkan. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang baik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.
Seandainya kita menyadarinya sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.

Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap. Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Biarpun kita hanya hidup satu hari, maka dalam satu hari itu kita pantas untuk hidup penuh keagungan dan kejayaan. Apa yang bisa diterangkan lebih jelas lagi. Hidup
kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hari perhitungan adalah milik Tuhan, bukan kita, karenanya pastikan kita pun akan masuk dalam barisan kemenangan.

Terimakasih telah membaca...semoga bermanfaat...
Salam MOTIVASI...
Dosa Jangan di (+)
Amal Jangan di (-)
Cinta Jangan di (:)
Hidup hanya 1 (x)

Gugur bunga karena layu
Gugur iman karena nafsu
Gugur cinta karena cemburu

Tertawa karena bahagia
Menangis karena derita
Bertobat karena dosa
Beribadah karena takwa

Hidup tanpa cinta pasti hampa
Hidup gila harta pasti celaka
Hidup penuh dosa akan ke neraka

Hidup bersyukur dan apa adanya
Insya Allah akan bahagia
|[ Cerita Renungan ]|

Ada seorang pemuda menemukan sebutir mutiara yang besar & sangat indah. Namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan begitu mengetahui ada sebuah TITIK NODA hitam KECIL di atas mutiara tersebut.

Hatinya terus bergumam, kalau tidak ada titik noda hitam, mutiara ini akan jadi yang
tercantik & tersempurna di dunia ! Semakin dipikirkan semakin kecewa hatinya.
Akhirnya, dia memutuskan untuk me nghilangkan titik noda dengan MENGULITI lapisan
permukaan mutiara.

Tetapi setelah menguliti lapisan PERTAMA, noda tersebut masih ada. Dia pun segera menguliti lapisan KEDUA. Tetapi kenyataannya noda tersebut tetap ada. Lalu dengan tidak sabaran, dia mengkuliti selapis DEMI selapis, sampai lapisan terakhir. Benar juga noda tersebut telah HILANG

Tetapi mutiara tersebut juga ikut SIRNA !
Begitulah dengan kehidupan NYATA, kita selalu suka mempermasalahkan HAL KECIL yang tidak penting..

» Persahabatan yang indah puluhan tahun berubah menjadi permusuhan hanya karena
sepatah kata ketus yang TIDAK di sengaja.
» yang REMEH dipentingkan, yang PENTING diremehkan.
» 100 kebaikan tidak dilihat, setitik kekurangan diingat semur hidup.
» Indah & besarnya mutiara diabaikan, setitik noda kecil terus dipermasalahkan !

Mari belajar bersyukur atas apa yang sudah Allah berikan pada kita dan menjaga hubungan baik dengan pasangan kita, keluarga, saudara, dan teman-teman kita.
... KISAH SEBUTIR TELUR DAN SEPOTONG DENDENG ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ...

Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran tersebut. “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih.” Dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun. Lalu mereka menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan membayar ia berkata dengan pelan: “Dapatkah Bapak menyiram sedikit kuah sayur di atas nasi saya?” Istri pemilik restoran berkata sambil tersenyum: “Silahkan, ambil kuah sayur mana saja yang engkau suka, tidak perlu bayar!”

Pemuda ini berpikir : “Di restoran ini, kuah sayur gratis.” Lalu ia memesan semangkuk lagi nasi putih. “Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”

Dengan tersenyum ramah pemilik restoran berkata kepada pemuda ini. “Bukan, untuk dibawa pulang, besok saya akan membawanya ke sekolah sebagai bekal makan siang saya!”

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik restoran berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang ke kota untuk menempuh pendidikan, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan itu sudah pasti. Pemilik restoran lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut.

Sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja. Dan memberikan kepada pemuda ini. Melihat perbuatannya, istrinya paham jika suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah nasi.

Suaminya kemudian membisik kepadanya: “Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di atas nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung dan lain kali dia tidak akan datang lagi. Jika dia ke tempat lain dan hanya membeli semangkuk nasi putih, dari mana ada gizi untuk bersekolah.” “Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.” “Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku?” sambut suaminya dengan senyum hangat. Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain. “Terima kasih, saya sudah selesai makan.”

Pemuda ini pamit kepada mereka. Ketika dia sudah mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka. “Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat!” kata pemilik restoran sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini, besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah kerumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus lagi untuk bekal keesokan hari. Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat sekolah.

Setelah tamat sekolah, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi di restoran tersebut karena sudah bekerja di kota lain. Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur. Suami istri ini tiba-tiba kehilangan mata pencaharian. Dan mengingat anak mereka yang disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap bulan, membuat suami istri ini berpelukan menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor yang bagus. “Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan. Saya diperintahkan oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami.

Perusahaan kami telah menyediakan semuanya. Kalian hanya perlu membawa koki dan “keahlian” kalian kesana, keuntungannya akan dibagi dua dengan perusahaan.” “Siapakah direktur diperusahaan Anda? Dan mengapa ia begitu baik terhadap kami? Saya tidak pernah mengenal seorang yang begitu mulia!” sepasang suami istri ini berkata dengan terheran-heran. “Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami! Direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu. Yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul. Setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini. Jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang. Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka: “Bersemangat ya! Di kemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok!”

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan. Bisa jadi salah satu kebaikan yang pernah Anda tunjukkan akan bermanfaat di kemudian hari. Jangan berhenti untuk berbuat baik terhadap sesama.
Makna Cinta Sejati

Di dalam sebuah hubungan percintaan, tentu saja antara satu sama lain merasakan kuatnya rasa cinta serta rasa saling ingin memiliki antara pria dan wanita.

Ketika perasaan itu semakin kuat dan munculnya rasa ketidakberdayaan ketika pasangan cinta tidak ada saat ini, mungkin inilah yang dinamakan dengan cinta sejati.

Keberadaan cinta yang sejati menjadi tolak ukur seberapa dalam pasangan kekasih di dalam membina hubungan suci ini, dan pastinya cinta tidak akan mengenal kata akhir, karena cinta yang paling hakiki adalah hanya Yang Maha Kuasa yang berhak memilikinya.

Namun, konsep percintaan sejati pada dasarnya tetap sama; yaitu melahirkan perasaan cinta yang kuat, rasa saling membutuhkan, rasa saling membantu satu sama lain dan merasa sangat kehilangan ketika pasangan jauh dari pandangan. Begitu kuatnya perasaan cinta yang sejati secara garis besar akan menimbulkan dampak positif yang besar sekali.

Diantaranya adalah mampu menjaga emosi lawan jenis serta pribadi masing-masing, kemudian mampu mengontrol sikap dan mengubah sifat buruk menjadi baik, kemudian mampu menampilkan yang terbaik apa adanya dari diri masing-masing individu terhadap lawan jenis.

Makna cinta sejati tidak mengenal kata ujung, apabila yang dikatakan akhir itu adalah sebuah kematian, maka cinta abadi akan hadir bersamaan dengan kehidupan abadi setelah kematian pertama datang.

Inilah yang disebut sebagai sejatinya cinta, setiap pasangan akan merasakan dampaknya masing-masing dari sebuah hubungan cinta. Pemaknaan arti kata cinta dan sejati merupakan penamaan dari kata cinta yang tulus dan murni dari seseorang terhadap lawan jenis.

Perasaan ini akan menumbuhkan rasa yang indah, hubungan cinta yang harmonis, rasa saling peka satu sama lain, serta dapat membantu membina kerukunan dalam hubungan percintaan yang jauh lebih baik dari saat ini serta yang pernah dibayangkan sebelumnya.

Sebagian besar manusia hidup mendambakan sebuah cinta sejati, terkadang hal tersebut menjadi sebuah tujuan hidup yang memotivasi diri untuk berkembang dan membina hubungan cinta lebih baik lagi.

Sebagian besar orang yang mendambakan cinta abadi dan sejati selalu rela mengorbankan dirinya untuk seorang kekasih yang dicintainya selama ini. Cinta sejati memiliki makna yang lebih luas ketika setiap pasangan memiliki rasa yang kuat serta saling membutuhkan satu sama lain.
LIHATLAH TELAPAK TANGAN MU ...

Ada beberapa garis utama yg menentukan
nasib...
Ada garis kehidupan

Ada garis rezeki

Ada pula garis jodoh

Sekarang, menggenggamlah... Dimana semua
garis tadi ?
semua garis tadi ada di dalam genggamanmu...

Apa artinya ??
Apapun takdir dan keadaanmu kelak, semua itu
ada dalam genggamanmu sendiri... itulah
rahasia sukses..

Berjuang dan berusaha dengan keras untuk
menentukan nasib sendiri..

Tapi,,
coba lihat lagi genggamanmu itu...
Ternyata masih ada garis yang tidak ikut
tergenggam ?
Sisa garis itulah yanǥ ada di luar kendalimu...
di sanalah letak kekuatan TUHAN yang tidak akan
mampu kita lakukan...
itulah bagianNya TUHAN

maka, genggam dan lakukan bagianmu dengan
kerja keras dan dengan kesungguhan hati...
tapi,
jangan lupa... bawalah semua itu pada TUHAN
karena tidak semua hal mampu kita lakukan.

Orang yg hebat tidak dihasilkan melalui...
kemudahan
kesenangan
ketenangan
Mereka díbentuk melalui
keSUKARan
TanTanGan dan airmata

Ketika engkau mengalami sesuatu yg sangat
berat dan merasa dítinggalkan sendiri dlm hidup
ini ...
"Angkatlah Tangan dan Kepalamu ke atas.....
Tataplah masa depanmu.."
Ketahuilah...

> Engkau sdg dipersiapkan TUHAN untuk
menjadi... Orang yg Luar Biasa..

Barakallahufikum ....

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

Kamis, 20 Desember 2012

Ternyata Rokok Mengandung Darah Babi!

Sydney - Sebuah riset terbaru dari seorang ilmuwan Belanda mengguncangkan publik. Dia menemukan kandungan hemoglobin (darah merah) dari babi sebagai salah satu bahan untuk filter rokok.

Fakta mencengangkan ini diungkapkan peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan lalu didukung oleh Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon Chapman.

Hemoglobin atau protein darah babi, ternyata digunakan untuk membuat filter rokok agar lebih efektif untuk menangkap bahan kimia berbahaya, sebelum masuk paru-paru seorang perokok. Menurut Chapman, industri rokok dunia memang kerap merahasiakan bahan-bahan yang mereka gunakan.

"Menurut mereka, ini adalah bisnis dan rahasia dagang kami," kata Chapman seperti dilansir News.com, Kamis (1/4/2010).

Prof Chapman mengatakan penelitian ini memberitahu dunia tentang rahasia pembuatan rokok, dan untuk meningkatkan kepedulian terhadap umat Muslim dan Yahudi yang taat, karena babi sangat diharamkan bagi kedua agama tersebut.

"Masyarakat Yahudi dan Muslim pasti akan menanggapi hal ini dengan sangat serius, dan juga para vegetarian," pungkas Chapman.

Tak ayal temuan ini menjadi bahan diskusi serius para ulama Islam dan para agamawan Yahudi di berbagai negara.

“Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendoakan Ummi?”

Ini adalah kisah nyata.

Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah.

Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah…

Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti… Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda.

Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya.

Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah..

Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 KG. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah.

Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh.

Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh… Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh.

Suatu ketika , Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya. “Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas.” Mereka memang saling memanggil dengan “Ummy” dan ” Abi” . sebagai panggilan mesra. “kenapa Mi ?” Yaqin agak panik “Semua terlihat kabur.” Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya… Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya…

Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.

“Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya..” pintanya sambil memegang perutnya…

Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.

Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.

“Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang.”

“Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an agar selalu ingat Allah.

Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.

“Bi, tadi malam Ummi mimpi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan”

“Itu tandanya Ummi akan segera sembuh.” Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu.

Yaqin mencoba menghibur istrinya. “Mi… Ummi mau tak belikan baju baru ya?? Mau tak belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran.”

“Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok” jawabnya singkat. Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang.

“Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi.”

“Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi.”

”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??” Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.

Tapi betapa terkejutnya dia ketika kembali . Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.

“Ada apa dengan istriku??.” tanyanya setengah membentak. “Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali.” jawab perawat yang mengurusnya.

Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya.

Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya.

“Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendoakan Ummi?” “Pasti Mi… Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi.” Hatinya seakan berkecamuk. “Doanya yang banyak ya Bi” “Pasti Ummi” “Jaga dan rawat anak kita dengan baik.”

Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi…

Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan. Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.

“Pak, ini jenazah baik.” kata perawat itu. Dengan penasaran dia balik bertanya. “Dari mana ibu tahu???” “Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini.” “Subhanalloh…”

Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Kejadian ini mengingatkan pada suatu hadits

“Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: “Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah”. Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut.Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: “Ruh siapakah ini, begitu harum.” Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya).” (HR Imam Ahmad, dan Ibnu Majah)
“Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini , akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana” Air matapun tak terasa mengalir deras dari pipi Yaqin.
°√° AKHIR PENYESALAN SEORANG ISTRI °√°

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.

Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa.

Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku. Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan.

Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.

Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.
Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami.

Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.

Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.

Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku.

Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.

Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama.
Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami.

Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan.

Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental.

Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.

Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya.

Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.

Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana.
Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa.

Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.

Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.

Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.

Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa tabungan dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.
Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.

Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”

Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”

Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”

Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.
(Repost)